Rabu, 13 Januari 2010 | 22:42 WIB
JAKARTA, Laporan investigasi yang menyebut adanya serangan terkoordinasi yang berasal dari China terhadap layanan Google, Adobe Systems, dan lebih dari 30 perusahaan AS mendapat perhatian serius pemerintah Negeri Paman Sam itu. Menteri Luar Negeri AS Hillary Rodham Clinton bahkan sampai mengeluarkan pernyataan khusus terkait masalah tersebut.
"Kami telah diberitahu Google mengenai tuduhan tersebut, yang menimbulkan keprihatinan sangat serius dan banyak pertanyaan. Kami menunggu penjelasan dari pemerintah China," ujar Hillary Clinton dalam pernyataannya yang dirilis pada Selasa (12/1/2010) malam di situs resmi pemerintah AS.
Google menyatakan, serangan yang mulai dideteksi pada pertengahan Desember 2009 lalu itu tidak lagi bisa ditoleransi. Serangan yang ditujukan kepada infrastruktur Google itu ditengarai mencoba mencuri hak cipta teknologi yang digunakan Google. Serangan yang bersumber dari China sebelumnya sudah sering dikeluhkan sejumlah pembaga pemerintah di AS, tetapi baru kali ini perusahaan besar mengeluhkannya.
Momentum ini juga dimanfaatkan Hillary untuk menekankan kebebasan berbicara di internet. Ia mengatakan akan berbicara mengenai hal tersebut minggu depan dan memantau perkembangan masalah yang tengah dihadapi Google saat ini. Selain serangan terkoordinasi dari China, Google juga menjadikan dugaan penyusupan terhadap e-mail para aktivis HAM China sebagai alasan untuk mengakhiri sensor internet dan pertimbangan untuk menutup operasinya di China. (KOMPAS.com)
0 komentar:
Posting Komentar